AWSTAR siap tampil dalam Turnamen Bupati Manggarai Barat Cup 2025 yang berlangsung pada 9–28 September di Labuan Bajo. AWSTAR adalah asosiasi angkutan wisata darat.
Tak hanya sekedar tampil, kali ini AWSTAR siap menjadi pemenang sehingga secara khusus melibatkan siswi berbakat dari SMP Negeri 2 Bejawa, Kabupaten Ngada, NTT, yakni Veren Wua, untuk memperkuat lini serang tim putri mereka.
Manajer tim AWSTAR, Heribertus Bantuk, menegaskan bahwa keikutsertaan para pemain muda ini bukan sekadar strategi jangka pendek, melainkan bentuk komitmen klub dalam membangun fondasi olahraga bola voli sejak dini.
AWSTAR selalu berupaya aktif dalam setiap turnamen voli di Manggarai Barat.
“Tujuan kami bukan hanya mengejar prestasi saat ini, tetapi juga mencari bibit unggul dari kalangan pelajar, baik SMP maupun SMA. Dari sini kami berharap lahir atlet masa depan yang bisa membawa harum nama daerah,” katanya.
Langkah AWSTAR merekrut pemain SMP dinilai sebagai strategi penting dalam membangun regenerasi atlet voli putri. Dengan melibatkan talenta muda, para pemain junior akan mendapat pengalaman bertanding di level kompetisi yang lebih tinggi, sekaligus mempersiapkan mental mereka sejak awal.
“Kalau bibit-bibit ini terus dibina, mereka bukan hanya bisa bersaing di turnamen lokal, tapi juga siap tampil di level provinsi bahkan nasional,” tambahnya.
Selain fokus pada turnamen kali ini, AWSTAR juga telah menyiapkan rencana jangka panjang. Mereka berkomitmen untuk mencari bakat voli dari berbagai sekolah di Manggarai Barat. Hasil scouting ini nantinya akan diarahkan untuk membentuk satu klub voli putri yang solid di bawah naungan AWSTAR.
Dalam upaya ini, AWSTAR bekerja sama dengan Teo Baldus Daga, pelatih andalan yang akan membimbing para pemain muda agar berkembang secara teknik, fisik, maupun mental bertanding.
Turnamen Bupati Cup 2025 menjadi ajang penting bagi AWSTAR untuk menguji kekuatan tim yang memadukan pemain senior dengan talenta muda. Selain mengejar prestasi, keikutsertaan mereka juga membawa misi sosial: membuka ruang bagi pelajar di Manggarai Barat untuk berkembang melalui olahraga.
“Bagi kami, kemenangan itu penting, tetapi yang lebih penting adalah proses pembinaan. Karena dari sini lahirlah atlet yang tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga punya karakter dan mental juara,” pungkas Heribertus.
